Sejarah

Pegunungan Alpen, yang menjadi salah satu ciri geografis paling mencolok di Eropa, terbentuk melalui serangkaian proses geologis yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses inti pembentukan Pegunungan Alpen adalah tumbukan antara dua lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Afrika. Lempeng Eurasia, yang terletak di utara, terdorong ke arah selatan dan bertabrakan dengan Lempeng Afrika yang merunduk di bawahnya. Tekanan raksasa yang dihasilkan oleh tumbukan ini memaksa batuan-batuan di sekitarnya untuk melipat dan membentuk lipatan serta patahan. Akibatnya, Pegunungan Alpen mulai terbentuk dengan lapisan-lapisan batuan yang menonjol ke atas, membentuk puncak-puncak dan perbukitan yang spektakuler. Proses pengangkatan ini sangat lambat, berlangsung dalam skala waktu geologis, sekitar beberapa sentimeter per tahun.
Pegunungan Alpen terus mengalami perubahan karena erosi yang berlangsung sepanjang waktu, baik oleh air sungai, es gletser, atau angin. Selain itu, faktor iklim dan perubahan iklim telah memainkan peran penting dalam evolusi Pegunungan Alpen sepanjang sejarah geologisnya. Proses ini, yang berlangsung selama jutaan tahun, menciptakan lanskap alam yang megah dan pemandangan indah yang menjadi daya tarik utama bagi para pendaki gunung, pelancong, dan pecinta alam.